: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Hirah | Hiroglif | Hisop | Hitam | Hittite | HITUNG, PERHITUNGAN | Hivite | Hizki | Hizkia | Hizkiah | Hoba
Daftar Isi
ENSIKLOPEDIA: HITUNG, PERHITUNGAN

HITUNG, PERHITUNGAN

HITUNG, PERHITUNGAN [ensiklopedia]

I. Pemakaian Umum

Israel dan umumnya negeri tetangganya di Laut Tengah dan Asia Barat, mis Asyur, Mesir, Yunani, Roma dan Fenisia sama-sama memakai hitungan sistem desimal. Bilangan-bilangan yg tercatat dalam naskah Ibrani PL ditulis dalam kata-kata, seperti halnya juga dalam PB. Bilangan-bilangan ditulis dalam bentuk kata juga ditemukan pada Batu Moab dan Prasasti Siloam.

Dalam bh Ibrani angka satu adalah suatu kata sifat. Suatu rangkaian kata benda menunjukkan bilangan 2 sampai 10. Gabungan bilangan dengan angka 10 menunjukkan angka 11 sampai 19. Sesudah angka 20, bilangan puluhan dibentuk dalam susunan yg sama dengan bh Indonesia, yaitu 3, 30. Satu kata terpisah menunjukkan 100; 200 adalah dwi bentuk dari itu. Dan dari 300 sampai 900 bentuknya sama lagi dengan sistem bilangan Indonesia. Bilangan tertinggi yg dinyatakan dengan satu kata adalah 20.000, dibentuk dari 10.000.

Papirus (lontar) Aram berasal Mesir dan bertarikh abad 6 hingga 4 sM, lempengan-lempengan tanah liat berasal Mesopotamia bertuliskan bh Aram, juga pecahan-pecahan periuk dan beberapa timbangan menyajikan bukti cara menulis angka pada zaman dini Alkitab. Goresan garis-garis vertikal dipakai untuk bilangan satuan (1-9) dan goresan garisgaris horizontal untuk puluhan; bila ditulis yg satu di atas yg lain, itu adalah untuk kelipatan puluhan, dan sering dari atas ke bawah pada sisi kanan. 'Mem' (huruf Ibrani M) yg melambangkan bilangan 100 dengan goresan vertikal untuk tiap tambahan ratusan. Suatu singkatan untuk kata 'satu ribu' telah dipakai untuk menunjukkan nomor itu. Menurut beberapa ahli bahan Ibrani memperlihatkan bahwa suatu tanda menyerupai lambda (huruf L dlm bh Yunai) melambangkan angka 5 dan suatu tanda mirip dengan gimel (huruf Ibrani G) melambangkan angka 4. Lih Y Yadin, Scripta Hierosolymitana 8, 1961, hlm 9-25. (*TIMBANGAN DAN TAKARAN).

H. L Allrick (BASOR,136,1954, hlm 21-27) mengusulkan bahwa asli dari daftar pada Neh 7 dan Ezr 2 ditulis dalam cara penulisan angka Ibrani-Aram awal. Ia juga menganjurkan supaya dalam kenyataan ini ditemukan keterangan mengenai perbedaan tertentu antara kedua daftar tersebut. Lih A. R Millard, TynB 11, 1962, hlm 6-7, tentang tanda-tanda bilangan Ibrani.

Gagasan memakai huruf-huruf abjad untuk angka-angka berasal dari pengaruh Yunani, atau setidak-tidaknya pada kurun waktu Yunani berpengaruh. Sepanjang yg dapat kita ketahui, pertama kali nampak pada uang-uang logam Makabean. (Lih G. R Driver, Textus 1, 1960, hlm 126 dst; 4, 1964, hlm 83, mengenai asal usul yg paling dini.) Kesembilan huruf pertama dipakai untuk bilangan 1-9. Untuk puluhan mulai dari 10-90 dipakai kesembilan huruf berikutnya. Dan untuk bilangan ratusan mulai dari 100-400 dengan keempat huruf yg sisa. Tapi bilangan 15 ditunjukkan dengan gabungan teth (huruf Ibrani T) yg sama dengan 9 dan waw (huruf Ibrani W) yg sama dengan 6, karena kedua huruf yod (huruf Ibrani Y) yg sama dengan 10 dan he (huruf Ibrani H) yg sama dengan 5 adalah huruf-huruf mati dari 'Yah', suatu bentuk dari nama kudus 'Yahweh'. Bilangan-bilangan seterusnya ditunjukkan dengan gabungan huruf. Ada urutan bilangan dalam Ibrani alkitabiah, mulai dari 1-10, sesudah itu bilangan-bilangan huruf besar dipakai. Ada juga kata-kata untuk pecahan mulai dari 1/2 -- 1/5. Bilangan-bilangan dalam Yunani alkitabiah (Koine) mengikuti bh Yunani Helenistis.

Petunjuk mengenai konsep matematik tentang jumlah tak terbatas nampaknya bisa didapati dalam Why 7:9, di mana yg diselamatkan disebut 'suatu kumpulan besar orang banyak yg tidak terhitung banyaknya'. Dalam gambaran konkrit pengertian ini dilukiskan dalam PL pada Kej 13:16, 'Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanah banyaknya, sehingga, jika seandainya ada yg dapat menghitung debu tanah, keturunanmu pun akan dapat dihitung juga'. Bnd Kej 15:5, 'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya'.

Asas proses penghitungan dicatat dalam PL; misalnya pertambahan, Bil 1:17 dst; Bil 1:45; pengurangan, Im 27:18; dan perkalian, Im 25:8.

Pada bagian-bagian tertentu jelas bahwa bilangan-bilangan dikemukakan dalam anti kira-kira. Bilangan '2', '2 atau 3','3 atau 4', '4 atau 5', kadang-kadang dikemukakan dalam anti 'sedikit', mis 1 Raj 17:12 mencatat ucapan-ucapan janda Sarfat, '...aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu...', dan juga Im 26:8, 'Lima orang dari antaramu akan mengejar seratus'. Cara pemakaian yg sama terdapat dalam 2 Raj 6:10; Yes 17:6; untuk 'tiga atau empat', lih Am 1:3 dab dan Ams 30:15 dab. Pada PB, 1 Kor 14:19, kita temukan pemakaian bilangan-bilangan bulat oleh Paulus, 'Dalam pertemuan Jemaat aku lebih suka mengucapkan lima kata yg dapat dimengerti untuk mengajar orang lain juga, daripada beribu-ribu kata dengan bahasa roh'. Bnd Mat 18:22.

Nampaknya '10' dipakai sama dengan 'berkali-kali', dan sebagai contohnya ucapan Yakub dalam Kej 31:7 yg mencatat Laban mengganti upahnya 'sepuluh kali lipat'; bnd Bil 14:22. Apabila diberitakan bahwa Saul, Daud dan Salomo memerintah selama 40 thn, dan pernyataan berulang-ulang dalam Kitab Hak bahwa tanah itu aman selama 40 thn (Hak 3:11; 5:31; 8:28) nampaknya mengandung arti bahwa 40 thn diperhitungkan untuk satu generasi, atau bilangan banyak, atau zaman yg cukup panjang. Seratus (mis Pkh 6:3) sama dengan bilangan besar, dan 1.000, 10.000 (Ul 32:30; Im 26:8), dan 40.000 (Hak 5:8), adalah contoh-contoh bilangan bulat sekaligus bilangan besar yg tidak terbatas. Akan halnya bilangan besar berkaitan dengan kekuatan suatu pasukan, mis 2 Taw 14:9, ini adalah taksiran kira-kira, seperti juga halnya dengan bilangan cacah jiwa Daud (2 Sam 24:9; bnd 1 Taw 21:5), dan mungkin juga kambing domba yg 7.000 yg dikorbankan di Yerusalem (2 Taw 15:11) -- dalam anti mendekati nominalnya.

II. Bilangan-bilangan besar dalam PL

Bilangan-bilangan besar yg dicatat dalam beberapa bagian PL telah menimbulkan soal yg pelik. Hal ini terutama mengenai kronologis sejarah PL pada periode-periode dini. Soal itu bertambah rumit lagi karena adanya angka-angka yg berbeda-beda dalam beberapa naskah dan beberapa versi, seperti mengenai bilangan orang Israel pada masa Keluaran, atau bilangan beberapa pasukan, dan teristimewa mengenai bilangan-bilangan pasukan musuh yg terbunuh. Contoh mengenai soal pertama, naskah Ibrani mengatakan bahwa jangka waktu 1.656 thn antara kejadian dan air bah adalah 1.656 thn, sedangkan LXX mengatakan 2.262 thn, dan naskah Samaria 1.307 thn. Contoh lain, usia Metusalah, menurut naskah Ibrani adalah 969 thn, sedangkan menurut naskah Samaria 720 thn (*SILSILAH; *KRONOLOG1 PL).

Masalah yg sama ada juga dalam PB, misalnya mengenai bilangan orang di dalam kapal yg membawa Paulus ke Roma. Beberapa naskah mencatat 276 dan naskah-naskah lainnya 76 (Kis 27:37). Juga mengenai bilangan binatang (Why 13:18) dicantumkan bilangan yg berlainan, 666 dan 616.

Bahwa bilangan itu menjadi korban ketika disalin dari naskah ke naskah, sehingga mengalami perubahan nampak pada perbedaan bilangan dalam nas yg sejajar: mis umur Yoyakhin pada awal pemerintahannya menurut 2 Raj 24:8 adalah 18 tapi menurut 2 Taw 36:9 adalah 8.

Temuan arkeologi telah menyumbangkan banyak informasi tentang latar belakang zaman Keluaran dan penaklukan Kanaan, khususnya mengenai jumlah penduduk pada zaman-zaman itu. Alkitab menerangkan bahwa orang Israel kurang jumlahnya dibandingkan orang Kanaan (Kel 23:29; Ul 7:7, 17, 22); jadi perlu kita selidiki jumlah orang Israel menurut daftar Bil 1 dan 26, adalah kr 2-3 juta orang.

Beberapa tafsiran mengenai bilangan ini sudah diajukan, al: NBC, 1953, hlm 165, mau menerimanya secara harfiah, J Bright, A History of Israel', 1972, hlm 130 berkata 'daftar-daftar ini ... berasal dari periode kemudian dalam sejarah Israel'. Ada yg mencoba menerjemahkan kembali angka-angka ini lalu menguranginya. Kata Ibrani 'elef, seribu, dapat juga berarti keluarga, kaum, marga, mis Hak 6:15, 'kaumku ('alpi) adalah yg paling kecil'. Lih juga F Petrie, Egypt and Israel, 1911, hlm 42 dst; G. E Mendenhall, 'The Census Lists of Numbers I and 26', JBL 77, 1958, hlm 52 dst; C. S Jarvis, Yesterday and Today in Sinai, 1936; R. E. D Clark, 'The Large Numbers of the OT', JTVI 87, 1955, hlm 82 dst.

J. W Wenham (TynB 18,1967, hlm 19-53) mengikuti usaha R. E. D Clark memberi huruf hidup yg berlainan pada 'elef menjadi 'alluf ('prajurit' atau 'perwira'), dan menerjemahkan meot bukan sebagai 'ratusan' tapi sebagai 'kelompok'; ia menyarankan, bahwa angka-angka besar mengandung kedua kemungkinan ini ('ratusan' atau 'kelompok') menurut suatu ratio tertentu. Dengan demikian jumlah prajurit menjadi 18.000, dan mengingat orang-orang yg terlalu tua demikian juga suku Lewi, maka jumlah laki-laki menjadi lk 36.000, cocok dengan angka 22.273 bagi laki-laki sulung pada Bil 3:43. Jika jumlah ini dikali dua untuk memasukkan wanita, maka jumlah Israel seluruhnya kr 72.000.

Memberi huruf hidup yg lain sehingga' elef menjadi 'alluf, dapat memecahkan masalah angka-angka besar yg mengacu pada jumlah korban perang, yg dicatat sebagai 'ribuan' menurut elef atau allufnya, dan hal ini cocok dengan kebiasaan kuno, yaitu bahwa pendekar yg berperang bukan tentara seluruhnya: mis cerita Daud dan Goliat.

III. Bilangan-bilangan bermakna

Dalam Alkitab bilangan juga digunakan sebagai lambang atau mengungkapkan arti teologis.

Bilangan satu dipakai untuk mengungkapkan gagasan keesaan dan keunikan Allah, Ul 6:4, 'TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa'. Semua bangsa berasal dari satu orang (Kis 17:26). Dosa masuk ke dunia melalui satu orang (Rm 5:12). Kasih karunia dilimpahkan karena satu orang, Yesus Kristus (Rm 5:15). Korban persembahan diriNya sampai mati adalah satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 7:27); dan Dia-lah yg sulung yg pertama bangkit dari antara orang mati (Kol 1:18); yg sulung dari orang-orang yg telah meninggal (1 Kor 15:20). 'Satu' juga menyatakan tujuan tunggal (Luk 10:42), dan juga mengungkapkan keesaan antara Kristus dan Bapak (Yoh 10:30); kesatuan antara yg percaya dan Allah, dan kesatuan yg ada antara orang Kristen (Yoh 17:21; Gal 3:28). Gagasan keesaan itu juga menonjol dalam uraian Yesus mengenai pernikahan, 'keduanya akan menjadi satu daging' (Mat 19:6).

Dua, dapat menggambarkan baik keesaan maupun pembagian. Pria dan wanita merupakan asas kesatuan keluarga (Kej 1:27; 2:20, 24). Binatang-binatang bergaul dalam pasangan dan masuk ke dalam bahtera berpasangan (Kej 7:9). Dua orang sering bekerja sama dalam persahabatan, mis pengintai utusan Yosua (Yos 2:1), ke-12 murid diutus berdua, dan 70 murid juga diutus demikian (Mrk 6:7; Luk 10:1). Sebagai tambahan, di Sinai diberikan 2 loh batu, dan -- binatang-binatang sering dipersembahkan dalam pasangan. Sebaliknya 2 dipakai sebagai kekuatan yg memisahkan dalam 1 Raj 18:21, 'Berapa lama lagi kamu berlaku timpang dan bercabang hati?', seperti juga perihal 2 jalan, jalan yg luas dan yg sempit' dalam Mat 7:13,14.

Tiga. Adalah lazim menghubungkan bilangan 3 dengan Trinitas Oknum ke-Allah-an. Hunjukan-hunjukan berikut adalah beberapa dari antaranya: Mat 28:19; Yoh 14:26; 15:26; 2 Kor 13:14; 1 Ptr 1:2, di mana ajaran ini dinyatakan secara tidak langsung. Bilangan 3 juga dihubungkan dengan perbuatan-perbuatan Allah yg luar biasa dan tertentu. Di G Sinai Tuhan turun untuk memberikan Firman-Nya 'menjelang hail ketiga' (Kel 19:11). Dalam nubuat Hosea, Tuhan akan membangkitkan umat-Nya 'pada hari ketiga', mungkin berarti dalam waktu dekat (Hos 6:2). Ada pemakaian bilangan 'tiga' yg sama pada Luk 13:32, di mana 'hari ketiga' adalah 'puitis untuk suatu waktu, pada waktu mana sesuatu telah tuntas diselesaikan, dilengkapi dan disempurnakan' (N Geldenhuys, Commentary on the Gospel of Luke, 1950, hlm 384, catatan 4).

Yunus telah dilepaskan (Yun 1:17; Mat 12:40), dan Kristus telah dibangkitkan Allah dari kematian pada had ketiga (1 Kor 15:4). Ada 3 murid yg diperkenan untuk hubungan akrab secara khusus dengan Kristus (Mrk 9:2; Mat 26:37), dan di Golgota ada 3 salib. Paulus menitikberatkan 3 kebajikan (1 Kor 13:13). Contoh lain mengenai bilangan 3 yg digunakan sehubungan dengan jangka waktu, adalah pilihan yg diberikan kepada Daud, yaitu 3 hari penyakit sampar, 3 bulan melarikan diri dari hadapan musuhnya, atau 3 thn kelaparan (1 Taw 21:12). Penyerahan bala tentara Gideon adalah contoh pembagian dalam 3 pasukan (Hak 7:16), dan pecahan, sepertiga, dipakai dalam Why 8:7-12.

Empat, adalah bilangan sisi persegi empat, dan adalah pertanda penyelesaian dalam Alkitab. Nama yg kudus Yahweh terdiri dari 4 huruf dalam bh Ibrani (YHWH). Ada 4 sungai mengalir keluar dari taman Eden (Kej 2:10), dan ada 4 penjuru bumi ini (Why 7:1; 20:8), dari mana 4 angin berembus (Yer 49:36; Yeh 37:9; Dan 7:2). Di dalam penglihatan-penglihatan mengenai kemuliaan Allah, Yehezkid' melihat 4 makhluk hidup (ps 1), dan kita dapat membandingkan ini dengan ke-4 makhluk hidup dalam Why 4:6.

Sejarah dunia mulai dari kerajaan Babel direntang oleh 4 kerajaan (Dan 2:7). 'Empat' adalah bilangan penting dalam lambang nubuat dan dalam kesusastraan wahyu, mis: 4 tukang besi (Za 1:18-21) dan 4 kereta (Za 6:1-8),4 tanduk dari mezbah emas (Why 9:13),4 malaikat pembunuh (Why 9:14). Sebagai tambahan, ada 4 Injil, dan pada waktu Injil itu disebarluaskan kepada non-Yahudi, Petrus melihat dalam penglihatan suatu benda berbentuk kain lebar yg bergantung pada keempat sudutnya diturunkan.

Lima dan sepuluh, beserta perkaliannya, sering muncul karena sistem desimal dipakai di Palestina. Dalam PL 10 Bapak leluhur disebut sebelum air bah. Orang Mesir ditimpa 10 tulah dan ada juga Sepuluh Firman. Pecahan sepersepuluh merupakan zakat (Kej 14:20; 28:22; Im 27:30; 2 Taw 31:5; Mal 3:10). Perumpamaan (Luk 15:8) menyebut seorang wanita memiliki 10 dirham, dan dalam perumpamaan mengenai mina disebut 10 mina, 10 orang hamba dan 10 kota (Luk 19:11-27). Dari 10 gadis disebut 5 bijaksana dan 5 bodoh (Mat 25:2). Lima ekor burung pipit dijual 2 duit (Luk 12:6); sang orang kaya mempunyai 5 saudara (Luk 16:28); wanita Samaria di pinggir sumur pernah mempunyai 5 suami (Yoh 4:18); dan pada pemberian makan lima ribu orang, sang anak mempunyai 5 roti jelai. Ada 10 kekuasaan yg tidak dapat memisahkan orang percaya dari kasih Allah (Rm 8:38 dab), dan 10 dosa yg tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah (1 Kor 6:10). Karena itu, bilangan 10, juga menandakan kesempurnaan; 10 orangtua merupakan suatu rombongan (Rut 4:2).

Enam. Dalam cerita kejadian, Allah menjadikan laki-laki dan perempuan pada hari ke-6 (Kej 1:27). Enam hari telah dijatahkan kepada manusia untuk bekerja (Kel 20:9; 23:12; 31:15; bnd Luk 13:14). Seorang hamba Ibrani harus bekerja selama 6 thn sebelum dia dibebaskan. Bilangan 6 dapat disimpulkan erat hubungannya dengan manusia.

Tujuh. Bilangan ini mempunyai tempat penting di antara bilangan kudus dalam Kitab Suci, dan dikaitkan dengan penyelesaian, penggenapan dan penyempurnaan. Dalam berita kejadian, Allah beristirahat dari pekerjaan-Nya pada hari ke-7 dan menguduskannya. Ini menjadi pola sabat Yahudi, ketika orang berhenti dari kerja (Kel 20:10), bagi thn sabat (Im 25:2-6), dan juga bagi thn Yobel, yg diikuti 7 kali 7 thn (Im 25:8). Hari Raya Roti Tidak Beragi dan Hari Raya Pondok Daun berlangsung 7 hari (Kel 12:15, 19; Bil 29:12). Hari Raya Pendamaian berlangsung pada bulan ke-7 (Im 16:29), dan bilangan 7 sering muncul berkaitan dengan upacara keagamaan PL, mis memercikkan darah lembu 7 kali (Im 4:6), dan korban bakaran terdiri dari 7 ekor domba berumur 1 thn (Bil 28:11); orang sakit kusta yg ditahirkan harus dipercikkan 7 kali (Im 14:7), dan Naaman harus menyelam 7 kali di S Yordan (2 Raj 5:10). Kandil kemah suci mempunyai 7 cabang (Kel 25:32).

Hunjukan-hunjukan lain yg perlu dicatat adalah: ibu dari 7 orang anak (Yer 15:9; 2 Makabe 7:1 dst); 7 wanita akan memegang 1 laki-laki (Yes 4:1); seorang menantu perempuan yg penuh kasih lebih berharga dari 7 anak laki-laki (Rut 4:15). Orang Saduki mengemukakan soal perkawinan janda dengan 7 bersaudara (Mat 22:25). Para imam mengelilingi Yerikho 7 kali (Yos 6:4). Hamba Elia untuk melihat tanda hujan 7 kali naik turun (1 Raj 18:43). Pemazmur memuliakan Allah 7 kali sehari (Mzm 119:164), dan Kej 29:18; 41:29, 54 dan Dan 4:23 menyebut 7 thn (kali). Gereja mula-mula mempunyai 7 pelayan (Kis 6:3), dan Yohanes menyapa 7 jemaat dalam Why, di mana disebut 7 kaki dian emas (1:12) dan 7 bintang (1:16). Pada pemberian makan 4.000 orang disebut pergandaan 7 roti dan beberapa ikan (Mrk 8:1-9), dan sisanya ada 7 bakul, membuktikan bahwa Yesus dapat mengenyangkan dengan sempurna. Maria Magdalena dibebaskan dari 7 roh jahat (Luk 8:2), sementara naga dalam Why 12:3 dan binatang dalam Why 13:1; 17:7 mempunyai 7 kepala.

Delapan. 1 Ptr 3:20 mencatat ada 8 orang yg tertolong dalam bahtera Nuh. Seorang anak Yahudi disunat pada hari ke-8 (Kej 17:12; Flp 3:5). Dalam penglihatan Yehezkiel mengenai Bait Allah yg baru, para imam mempersembahkan korban pada hari ke-8 (Yeh 43:27).

Duabelas. Tahun Ibrani dibagi dalam 12 bulan; dan satu hari 12 jam (Yoh 11:9). Israel mempunyai 12 anak laki-laki (Kej 35:22-27; 42:13, 32) dan ada 12 suku Israel, umat Allah (Kej 49:28). Kristus memilih 12 rasul (Mat 10:1 dst). Jadi bilangan 12 ada kaitannya dengan tujuan-tujuan pemilihan Allah.

Empatpuluh, hampir selalu terkait dengan perkembangan baru dalam sejarah tindakan-tindakan Allah yg luar biasa, khususnya mengenai penyelamatan. Misalnya, air bah, pelepasan dari Mesir, Elia dan zaman nabi-nabi, kedatangan Kristus dan kelahiran gereja. Jangka waktu 40 hari dapat dicatat sbb: hujan turun pada peristiwa air bah (Kej 7:17); pengiriman burung gagak (Kej 8:6,7); Musa berada di gunung (Kel 24:18; 34:28; Ul 9:9); para pengintai menyelidiki tanah Kanaan (Bil 13:25); Musa sujud berdoa untuk Israel (Ul 9:25); tantangan Goliat (1 Sam 17:16); perjalanan Elia ke Horeb (1 Raj 19:8); Yehezkiel berbaring pada sisi kanannya (Yeh 4:6); peringatan Yunus kepada Niniwe (Yun 3:4); Kristus di padang gurun sebelum pencobaan-Nya (Mat 4:2); Kristus muncul kembali sesudah kebangkitan-Nya (Kis 1:3).

Mengenai 40 thn, lazim mengacu pada suatu generasi. Di antaranya dapat dikutip: kurun waktu terpenting dari hidup Musa (Kis 7:23, 30, 36; Ul 31:2); Israel mengembara di padang gurun (Kel 16:35; Bil 14:33; Yes 5:6; Mzm 95:10); perbudakan dan pelepasan dengan pola berulang-ulang pada zaman Hakim-hakim (mis Hak 3:11; 13:1); pemerintahan Saul, Daud dan Salomo (Kis 13:21; 2 Sam 5:4; 1 Raj 11:42); masa tandus negeri Mesir (Yeh 29:11).

Tujuhpuluh, sering dikaitkan dengan pemerintahan Allah atas dunia. Sesudah air bah, bumi dihuni ulang oleh 70 keturunan Nuh (Kej 10); 70 orang turun ke Mesir (Kej 46:27); 70 tua-tua ditugasi menolong Musa memerintah Israel di padang gurun (Bil 11:16); orang Yehuda tinggal selama 70 thn dalam pembuangan di Babel (Yer 25:11; 29:10); 70 kali 7 masa ditetapkan Allah sebagai suatu periode, di mana penyelamatan Mesias akan disempurnakan (Dan 9:24); Yesus menyuruh 'yg 70' (Luk 10:1); Dia menghendaki pengampunan 'sampai 70 kali 7' (Mat 18:22).

666 atau 616 bilangan yg mengacu pada binatang dalam Why 13:18. Banyak tafsiran mengenai bilangan ini telah dikemukakan. Jika angka-angka itu diberikan nilai huruf-huruf bersangkutan, maka bilangan 666 adalah sama dengan nilai jumlah huruf dalam nama-nama pribadi-pribadi yg bermacam-macam mulai dari Kaligula dan Nero dan seterusnya, dan dengan gagasan binatang raksasa kekacaubalauan.

Untuk pembahasan tuntas lih tafsiran-tafsiran mengenai Why, teristimewa TAMK; H. B Swete, The Apocalypse of St. John, 1906, hlm 175-176; J. J von Alimen, 'Number' dalam Vocabulary of the Bible, 1958; D. R Hillers, BASOR 170, 1963, hlm 65.

Why 7:4; 14:1 mencatat bilangan 144.000 sebagai 'yg dimeteraikan'. Bilangan ini berdasarkan bilangan 12, bilangan pemilihan, dikuadratkan dan dikalikan dengan 1.000, suatu bilangan yg tak terbatas, dan menandakan bilangan penuh (genap) orang-orang kudus dari kedua perjanjian yg dilindungi Allah.

Lih juga NIDNTT 2, hlm 683-704, dan kepustakaan terkait. RAHG/AL




TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.09 detik
dipersembahkan oleh YLSA